PENDIDIKAN EKONOMI SYARIAH; MENYAMBUT MASA KEEMASAN INDONESIAOleh: Multazam ZakariaSharia Economics and Banking Institute (SEBI)
Dalam Terminologi sejarah ekonomi konvensional, dikenal istilah the
great gap dan the dark ages. Ini merupakan masa kekosongan sekaligus
masa kegelapan yang sangat panjang bagi ekonomi konvensional, sekitar 1300
tahunan.
Berbeda 180 derajat jika kita melihat jejak rekam sejarah ekonomi
islam, justru pada masa ke gelapan (dark ages) ekonomi konvensional
merupakan the golden ages (masa keemasan) dalam terminologi ekonomi
islam. Sejarah mencatat, bahwa masa itu adalah masa dimana ekonomi islam
menggapai puncaknya. Munculnya para ilmuwan dan pemikir ekonomi islam pada saat
itu menjadi salah satu indikasi keemasannya. Mulai dari masa Rasul saw,
kekhalifahan, Sayyiduna Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali
bin Abi Tholib. Lalu dilanjutkan pada zaman umayyah, abbasiyyah satu dan
abbasiyyah dua. Maka muncullah nama Hanifa, Syafi’I, Abu Yusuf, Hambali,
Farabi, al-Gazali, Ibnu Rusd, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun, dan lain sebagianya.