Meracik Makna

“Apapun alasan yang ada, saya memang senang menulis dan saya akan memenuhi keinginan saya untuk tetap menulis. Jika apa yang saya tulis adalah sesuatu yang benar maka alhamdulillah, tetapi jiika tidak maka astagfirullah. (Hasan alBanna)

Kamis, 25 Oktober 2012

Assalamu'alaikum wr wb
Bagaimana kabar sahabat PM?
PM kembali hadir untuk sahabat yang ingin belajar bahasa arab lebih mendalam, baih pemula ataupun yg sudah lama.
kali ini, PM menghadirkan video percakan bahasa arab ttg Shiyam, sahabt langsung bisa mengikuti intonasinya. dengan begitu, kemampuan bahasa arab sahabat PM akan mningkat..
untuk dwonload videonya klik DISINI (Percakan Bahasa Arab Shiyam)

Assalamu'alikum wr wb..
teman2 yang mau dwonload makalah ma'rifaturrasul silahkan klik DISINI

Rabu, 24 Oktober 2012

Assalamu'alaikum..
Selamat Pagi sahabat pena mimpi..
bagi yang mau dwonload makalh TAUHID versi slide/Power Point, tinggal klik DISINI

Bismillahirrahmanirrahim
Assalmu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Bagaimana Kabar Sahabat Pena Mimpi?
Semoga Allah Selalu memberkati setiap langakah kaki dan desahan nafas kita.. amiin

Sahabat Pena Mimpi yang ingin mendwonload maklah Ma'rifatul Kitab dalam format Power Point, silahkan klik DISINI

Semoga bermanfaat.. :-)

Bismillahirrahmanirrahim
Assalmu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Bagaimana Kabar Sahabat Pena Mimpi?
Semoga Allah Selalu memberkati setiap langakah kaki dan desahan nafas kita.. amiin

Bagi sahabat pena mimpi yang ingin mendwonload makalah Syirik dan Kufur dalam format Microsoft Word, klik DISINI

Bismillahirrahmanirrahim
Assalmu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh..
Bagaimana Kabar Sahabat Pena Mimpi?
Semoga Allah Selalu memberkati setiap langakah kaki dan desahan nafas kita.. amiin

Sahabat Pena Mimpi yang ingin mendwonload makalal Ma'rifatullah, silahkan klik DISINI
untuk download makalah Aqidah Akhlak "Ma'rifatul Kitab"
klik disini

Selasa, 23 Oktober 2012


MAKALAH
“TAUHID” 
                     
                                                                                         
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliyah  
 Aqidah Akhlak
 




Oleh:
Multazam
Dita

Dosen Pengampu:
Sahniar Saragi, M.Pd.I

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM SEBI
 PRODI MANAGMEN PERBANKAN SYARI’AH
 BOJONG SARI, SAWANGAN- DEPOK




KATA PENGANTAR
Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki di alam akhirat nanti.
Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran surat An Nahl ayat 97 “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl : 97)
Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini adalah Allah, bukan sekedar mengetahui bukti bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan) Nya, dan wahdaniyah (keesaan) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma’ dan SifatNya.

Senin, 15 Oktober 2012

Rindu,- Multazam Zakaria



 Oleh:
MOHAMAD NASIR BIN MAJID
(TOK FAQIR AN-NASIRIN)

TENANGKAN HATIMU DARI URUSAN KEHENDAK KARENA APA YANG DIATUR OLEH SELAIN-MU TENTANG URUSAN DIRIMU, TIDAK PERLU ENGKAU CAMPUR TANGAN.
Kita bertauhid melalui dua cara, pertama bertauhid dengan akal dan keduanya bertauhid dengan hati. Bidang akal ialah ilmu dan liputan ilmu sangat luas, bermulai dari pokok kepada dahan-dahan dan seterusnya kepada ranting-ranting. Setiap ranting ada hujungnya, yaitu penyeleaiannya. Ilmu bersepakat pada perkara pokok, bertolak unsur pada cabangnya dan berselisih pada rantingnya atau penyelesaiannya. Jawaban kepada sesuatu masalah selalunya berubah-ubah menurut pendapat baru yang ditemui. Apa yang dianggap benar pada mulainya dipersalahkan pada akhirnya. Oleh sebab sifat ilmu yang demikian orang awam yang berlarutan membahas tentang sesuatu perkara boleh mengalami kekeliruan dan kekacauan

Bismillahirrahmanirrahim..
Ya Rabb
Aku malu
Entah bagaimana cara menginterpretasi rasa ini
Aku tak kunjung mengerti
Semakin dekat, semakin jauh
Semakin mesra, jarak lebar semakin terasa
Ingin kumenjauh, justru malah semakin dekat

Sabtu, 13 Oktober 2012

ضَمِيْر نَصْب
DHAMIR
NASHAB (Kata Ganti Objek)
Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari:
Dhamir Rafa'
Dhamir Nashab
 
Dhamir Rafa'
Dhamir Nashab
أَنَا
ي
  أَنْتُنَّ كُنَّ
نَحْنُ نَا   هُوَ هُ
أَنْتَ كَ   هِيَ هَا
أَنْتِ كِ   هُمَا هُمَا
أَنْتُمَا كُمَا   هُمْ هُمْ
أَنْتُمْ كُمْ   هُنَّ هُنَّ
Dhamir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata lain dalam suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf.

Minggu, 07 Oktober 2012

Kulitnya hitam. Wajahnya jelek. Usianya tua. Waktu pertama kali masuk ke rumah wanita itu, hampir saja ia percaya kalau ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan ia sejenak ragu kembali. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan mencintai perempuan itu. Apa pun resikonya.


Suatu saat perempuan itu berkata, “ini emas-emasku yang sudah lama kutabung, pakailah untuk mencari wanita idamanmu, aku hanya membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang istri.” Tetapi lelaki itu malah menjawab, “Aku sudah memutuskan untuk mencintaimu. Aku takkan menikah lagi.”
Menggurat Nuansa Indah pada cakrawala tak terganti
Rembulan malam Bercumbu rayu menyatakan isi Hati
Menangis tertawa membawa sebutir rasa tercurimalam Itu Saat Gugusan Gemintang menari

Hembusan Mimpi tentang ingin hati
Menggapai Suatu cinta yang putih dan suci
Cinta yang menembus batas garis sang mega
Memberi Aroma Romansa yang terus terjaga

Dimanakah Perempuanku saat ini
Kala Hati begitu syahdu Merasa Apa yang terjadi

Selasa, 02 Oktober 2012


Brontak..
Langit hati mulai tersenyum
Malu senyumnya hambar
Ragu
Ah, bimbang terasa
Ingin meraih cinta tapi takut dosa..
Banting saja pintunya
Agar semua bebas keluar masuk tanpa permisi
Ketimbang harus tersakiti
Lukis saja wajahnya dengan debu
Biarkan semilir angin mengahpuskannya

(Bojongsari, 2/10/2012. 21:05 WIB)
“Astagfirullahal ‘Azhim, ampunilah hamba-Mu ini Ya Rabb. Hanya kalimat ini yang mampu mereda kegelisahan ini, bimbang ini. Ya Rabb, hamba menyadari betapa iman ini masihlah sangat lemah, betapa taqwa ini masihlah sangat rendah, karenanya kumohon rahmat dan bimbingan-Mu. Tuntunlah hamba dalam menjalani setiap detik kehidupan ini.”                              (KhibrulQolam al-Jary)
Sering kali hati kita merasa merdeka, bangga, puas dengan penghambaan yang kita lakukan. Padahal sesungguhnya munculnya rasa semacam itu menjadi ciri kehinaan yang masih melekat pada diri kita. Acap kali kita merendah di hadapan manusia, terlihat sopan dan santun, namun saat  itu juga kita menyebut-nyebut perendahan itu dihadapan-Nya. Bukan justru lebih merendah lagi di hadapan-Nya namun justru membangga dan merasa lega. “Orang mulia tidak akan merasa dirinya mulia, karena merasa diri mulia itu adalah sebuah kehinaan.” Begitulah dipesankan oleh Syeikh Rohimuddin Nawawy saat mengisi kajian di masjid kampungku dulu. Hal-hal semacam ini memang sering membuat kita tertipu, sehingga ketidakberdayaanpun mulai menghampiri.