Meracik Makna

“Apapun alasan yang ada, saya memang senang menulis dan saya akan memenuhi keinginan saya untuk tetap menulis. Jika apa yang saya tulis adalah sesuatu yang benar maka alhamdulillah, tetapi jiika tidak maka astagfirullah. (Hasan alBanna)

Rabu, 24 April 2013


DIMANA AKU KINI?
(Perenungan diri, yang telah jauh tersesat. Multazam Zakaria)
Wahai tuhan
Jauh sudah
Lelah kaki melangkah
Aku hilang tanpa arah
Rindu hati
Sinarmu
Wahai tuhan
Aku lemah
Hina berlumur noda
Hapuskanlah
Terangilah
Jiwa di hitam jalanku
Ampunilah aku
Terimalah taubatku
Sesungguhnya Engkau Sang Maha Pengampun Dosa
Ya Rabbi
Izinkanlah
Aku kembali kepadamu
Meski mungkin
Tak kan sempurna
Aku sebagai hambamu
Ampunkanlah aku
terimalah taubatku
Berikanlah aku
Kesempatan waktu
Aku ingin kembali
Kembali
Dan meski tak layak sujud padamu
Dan sungguh tak layak aku
(Ofick)

Minggu, 07 April 2013


 AMAZING LIFE

“Maka tidak ada yang lebih Puitis dari melengkingkan kebenaran dan menebar kebermanfaatan”   

(Bersama AmazingFriends di Puncak Munera)
Inspiring
“Antum akan menjadi amazing, bukan karena sejauh mana dan sebanyak apa yang antum kejar, tapi sebanyak apa yang antum tebar”, kurang lebih begitulah petuah my amazing coach Wahyu Saputra yang disampaiakan saat mengisi training #amazingPublicSpeaking beberapa hari lalu sebelum tulisan ini dibuat. Tak sekedar motivasi, tak sekedar ungkapan retorik, atau tak sekedar aktualisasi ilmu stage anchoring yang pernah ditimbanya di Singapore, lebih dari itu semua, yaitu landasan mengapa ini dilakukan, mengapa itu dikerjakan, mengapa pada akhirnya kami memutuskan untuk menapaki jalan ini, hanya satu kata yang bagi saya adalah segalanya; Kebermanfaatan. Inspiring.

Senin, 25 Maret 2013



  1. #amazingPublicSpeaking. Diadakan perdana spesial utk tmn2 mahasiswa @stei_sebi
  2. Krn memang @wahyunisme mngeruk ilmu #amazingPublicSpeaking scara mahal dan jauh, diadakan free bagi tmn2 @stei_sebi, sbg amal jariyah I.A.
  3. #amazingPublicSpeaking hari ini diadakan 2 sesi, overload! @wahyunisme @alimurtadha65 @jul_ijuul
  4. Mas @wahyunisme lg ngomongin jadwalnya yg padet pisan.. #amazingPublicSpeaking
  5. Mas @wahyunisme ini sdh memulai training sejak lama (smp/sma ya?) #amazingPublicSpeaking

Senin, 18 Maret 2013

Pemikiran Ibnu Khaldun tentang Peran Pemerintah dalam Ekonomi Islam
Circle of Equity ,yang terbentuk dari pemikiran Abul Iqtishad (baca: bapak ekonomi) Ibnu Khaldun yang kemudian disempurnakan oleh Dr. Umer Chapra menjadi Dinamyc Model of Islam memuat beberapa varibel yang saling berkaiterat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Variabel-varibel itu diantaranya adalah G (Government: pemerintahan), W (Walfare: kesejahteraan), S (Syariah), N (Nation: rakyat), D (Development: pengembangan), dan J (Justice: keadilan).
Dua hubungan yang paling penting dalam mata rantai sebab –akibat adalah pembangunan dan keadilan. Pembangunan sangat penting karena kecendrungan normal masyarakat manusia adalah perubahan dan kemajuan. Tidak ada orang yang ingin kecil selamanya, miskin, rendah, bodoh, apalagi tertindas selamanya. Maka keadaan inilah yang yang menjadikan pembangunan sebagai sebuah jalan keluar sekaligus sebagai progress optional. Pembangunan yang dimaksudkan adalah bukan hanya pada pembangunan ekonomi, atau pembangunan fisik, tetapi lebih luas dari itu, meliputi semua aspek pembangunan kemanusiaan , material, intlektual, maupun spiritual.

Minggu, 03 Maret 2013

Kami pun tersenyum, dan memaklumi. Karena kami tahu, bahwa ustadzah Heni.
Bukanlah seorang ummahat yang sedikit kegiatan. Tetapi, jam-jam produktif yang
membuat begitu banyak kegiatan. Sungguh seorang mujahidah sejati. Aku tahu semua
itu, karena Ummiku adalah kakak dari ustadzah Heni. Tetapi, teman-teman
sekajianku. Belum mengetahui, kalau aku. Adalah saudara ustadzah Heni. Atau dalam
kata lain. Ustadzah Heni adalah Bibiku yang telah merawatku semenjak aku kecil.
Tetapi aku tidak mau, membuat mereka menjadi tahu. Kalau Ustadzah Heni adalah
Bibiku.
“Gimana, sudah lama tadi?” Tanya ustadzah Heni.
“Nggak juga kok Ustadzah! Kami juga lagi membahas masalah yang besar!” Ucap
Wira. Terlihat seperti cari muka.
Fajar Agustanto (Blackrock1/Fajar001/Jaisy01)
www.ggs001.cjb.net
Ha! Masalah besar? Jadi mereka menganggap masalah kecil ini menjadi besar?
Masya Allah! Semoga tidak menghalangi dengan masalah-masalah yang memang
seharusnya dikatakan besar. Gumamku dalam hati.
“Ha! Masalah besar? Masalah apa kok sepertinya sangat penting!” Ustadzah Heni
terlihat penasaran.
“Iya, masalah tentang menikah!” Jawab Wira lagi.

selengkapnya, untuk bisa menikmati novel hasil goeresan tangan Saudara Fajar Agustanto bisa dowload DI SINI


Abi, ummi, kanda,…
Aku ingin katakan, bahwa saat ini aku sedang dilanda mega rindu, merindu kalian semua.
Aku rindu, dan sangat rindu. rindu masa lalu kita yang mungkin tak akan pernah kita ulangi lagi.
Demi allah, aku rindu, rinduuu sekali.
Dulu,
Terlalu sering kita habiskan waktu dalam kebersamaan
Bersama ayah, ibu, dan kanda semua
Dulu, sering kita habiskan waktu menikmati pagi, siang, sore bahkan malam bersama gelak tawa di atas kolam ikan depan rumah kita. Aku masih sangat ingat itu, dan aku rindu ingin mengulanginya. Tidak ada sedikitpun yang tertutupi saat itu, kecuali satu, dan baru beberapa tahun belakangan ini aku menyadarinya, beban dan kesusahan yang harus ayah dan ibu tanggung, itu yang tak pernah ayah dan ibu beritahukan kami saat itu.
Kini, tak ada lagi kolam ikan, tak ada lagi gelak tawa bersama pancing itu. Kolam ikan kita dulu kita telah berubah menjadi kolam ilmu, kolam alquran, kolam tempat memancing ma’rifat, kolam yang kuharap bisa mengusir kejunuhan siapa saja dari hiruk pikuk dunia. Aku rindu kolam ikan itu, rindu sekali.

Selasa, 26 Februari 2013


PENDIDIKAN EKONOMI SYARIAH; MENYAMBUT MASA KEEMASAN INDONESIA
Oleh: Multazam Zakaria 
Sharia Economics and Banking Institute (SEBI)

Pengantar
Dalam Terminologi sejarah ekonomi konvensional, dikenal istilah the great gap dan the dark ages. Ini merupakan masa kekosongan sekaligus masa kegelapan yang sangat panjang bagi ekonomi konvensional, sekitar 1300 tahunan.
Berbeda 180 derajat jika kita melihat jejak rekam sejarah ekonomi islam, justru pada masa ke gelapan (dark ages) ekonomi konvensional merupakan the golden ages (masa keemasan) dalam terminologi ekonomi islam. Sejarah mencatat, bahwa masa itu adalah masa dimana ekonomi islam menggapai puncaknya. Munculnya para ilmuwan dan pemikir ekonomi islam pada saat itu menjadi salah satu indikasi keemasannya. Mulai dari masa Rasul saw, kekhalifahan, Sayyiduna Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib. Lalu dilanjutkan pada zaman umayyah, abbasiyyah satu dan abbasiyyah dua. Maka muncullah nama Hanifa, Syafi’I, Abu Yusuf, Hambali, Farabi, al-Gazali, Ibnu Rusd, Ibnu Taimiyah, Ibnu Khaldun, dan lain sebagianya.

“Circle of Equity”, Sebuah Pemikiran Ekonomi Politik Dari Ibnu Khaldun

Oleh : Multazam Zakaria
Sharia Economics and Banking Institue (SEBI)

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh di antara kamu, sungguh Dia akan menjadikan mereka menjadi pemimpin di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan pemimpin orang-orang sebelum mereka, dan sungguh Dia meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan sungguh Dia akan menggantikan ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka menyembah-Ku, tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu. Dan barang siapa yang ingkar sesudah yang demikian itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”(QS. An-Nuur: 55)

Saya pernah menulis di salah satu Koran Harian, dimana tulisan itu mencoba menilisik kembali artikel Ir.Soekarno yang ditulis sebagi respon terhadap kelompok yang menyebut dirinya “kaum nasionalis konstruktif” yang menuduhnya terlalu banyak omong. Tapi saya menitikberatkan peran penting ulama terhadap pembangunan daerah dulu dan kini, dimana ulama ini sendiri dalam istilah

Minggu, 24 Februari 2013


Indonesia Negara “Surga-Jahannam”
Oleh:
Mahasiswa Sharia Econnomics and Banking Institute (SEBI)

Ilustrator 'Surga-Jahannam' by Multazam Zakaria
Indonesia Negara “Surga-Jahannam”,  ini statmen yang mungkin jarang terhembus ke khalayak semesta, bahkan mungkin belum pernah sebelumnya. Karena dalam ajaran islam, tidak mungkin menggabungkan antara ‘surga’ dan ‘jahannam’, karena jahannam sendiri merupakan sebuah nama dari tempat yang menjadi antonim dari surga, namun dalam dunia linguistik, semua bisa dilakukan asalkan dilandasi alasan yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. Maka kata kunci dari tulisan ini yang nantinya akan menjadi referensi untuk memahami istilah ‘surga-jahannam’ adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan sederhana dan menggelitik berikut  ini, apa itu Indonesia? Apa itu surga? Dan apa itu jahannam?.

Jumat, 15 Februari 2013


HATI TANDUS
Gersang.. Lirih hati yang terlanjur  tandus
Menanti mata air yang entah dimana
Pun dunia terus menganiyaya
Memporak-poranda jiwa tiada berkeping
Perih lukanya pun semakin menganga
Derita berkepanjangan, kehausan cinta, kekeringan kasih, kehambaran rasa, kehampaan sukma, menjadi mufradat harian hati tandus

Bodoh… lirih hati tandus
Iapun semakin diperbodoh oleh kepintaran sendiri
Karena memang ia tak secerdas iblis

Jumat, 08 Februari 2013

Untuk Kesekian Kali Aku Menipu Tuhan

******          
“Maka yang terpenting adalah bukan membalik hati kita, tapi bagaimana tetap bertahan dalam balikan kebaikan, itulah prestasi.”
                    ******                               
 “Ya Allaaaaaaah…, Maafkan aku yang sudah ingkar janji kepada-Mu, maafkan aku yang sudah kesekian kali mengkhianati sumpah suciku kepada-Mu, maafkan aku yang sudah ke-sekan-kali menipu-Mu ya Allaaaaah. Kuserahkan semuanya hanya kepada-Mu.” Isak Yusuf al-Rijly.
_____________________________________________________________________________
Berbolak-balik adalah sifat muthlak dari suatu organ yang biasa kita sebut hati.  Hati, ya hatilah yang selama ini kita sebut sebagai sumber atas setiap gerak dan rasa, pun ternyata berbolak-balik. Bahasa sekarangnya barangkali kita menyebutnya dinamis, bergerak dan berubah-ubah, kadang baik kadang juga buruk, kadang sedih, kadang juga bahagia. Maka yang terpenting adalah bukan membalik hati kita, tapi bagaimana tetap bertahan dalam balikan kebaikan, itulah prestasi. Itulah sebabnya mengapa Rasul saw mengajarkan kita do’a “Allahumma Ya Muqollibal Qulub, Tsabbit Qolbii ‘Ala Dinik”, Ya Allah yang Maha Membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati kami atas agama-Mu.

Jumat, 25 Januari 2013


PERADABAN INI BUTUH PARA PEMERAN UTAMA
Ketika peradaban telah menjadi visi dalam kehidupan, maka itu berarti hidup kita harus dinfaqkan sepenuhnya untuk pencapaian visi itu, mau tidak mau. Bila peradaban memang betul cita dan mimpi kita, maka berarti kita rela semangat perwujudannya mengalir bersama derasnya darah dalam tubuh kita, kita akan rela menunda kesenangan deminya, untuk peradaban yang membaharu. Bila puncak peradaban memang benar menjadi tujuan dari pendakian ini, maka apapun akan kita lakukan untuk menggapainya. Namun, problematika yang kita hadapi bukan disitu melainkan banyaknya para pendaki junior yang kian hari kian berguguran. Tebing yang curam kadang membuat langkah ini berjeda, bekal yang kurang kadang membuat langkah tak lagi bertenaga, ya begitulah yang sedang kita alami sekarang, khususnya para pendaki junior, siapa lagi kalau bukan para pemuda.

Selasa, 15 Januari 2013




“Yang disebut cinta adalah rasa yang didapat dari pengembaraan menuju-Nya. Selain daripada itu, bisa dipastikan hanyalah jelmaan syahwah nafsiyyah dan ego semata.” (Multazam Zakaria, Executive DirectorMadani Traning Centre)
#####
Multazam Zakaria
Seiring masa terus mencabik usia kita tanpa henti, tanpa henti, sedikitpun, kita nampaknya makin terlihat dewasa dan mulai merambah ke dalam dunia rasa. Kita tampil nampak lebih elegan dan lebih faham akan rasa-rasa yang barangkali sering menghiasi detik detik nafas kita. Meski saya yakin di balik tampilan elegan dan kefahaman itu ada banyak hal yang sebetulnya kita tidak mengerti, hakikatnya. Saya bisa katakan hal semacam ini sebagai sebuah bentuk ‘ketertipuan’. Tertipu? Maksudnya? Yah, bicara rasa maka taka ada rasa yang paling diindah untuk dikecap selain rasa cinta. Siapa yang tidak tahu dengan rasa ini? Rasa ini adalah rahasia dari pengorbanan-pengorbanan besar, rasa ini adalah rahasia dari semangat kontirbusi yang tak mengenal kata jeda, rasa ini yang menajdi rahasia
dibalik kuatnya pundak memikul amanah dan kaki terus melangkah. Inilah rahasianya, rasa ini. Bila memang rasa ini adalah rahasia dari hal-hal besar itu, pernahkah kita sedikit menggelitik diri untuk bermaksud lebih memahami indikasi atau sekedar hakikat dan sumbernya.?

Sabtu, 12 Januari 2013


TENTANG KITA
Multazam Zakaria
“Akhirnya masa membimbing kita untuk menyulam cinta dan persahabatan ini, hingga rapi dan eloknya kian terasa di pelupuk mata hati, meski kadang kusut kembali dalam beberapa nafas waktu. Tapi tetaplah berterimakasih pada setiap detik yang telah berperan dalam proses penyulaman ini”
(Multazam Zakaria, Anak Lombok)

Rabu, 09 Januari 2013

Assalmu'alaikum wr wb..
Yg kesulitan nyari buku ini, udah mending download versi ebookny aja yaa..
 ______________________
Agar Siapa Saja Mau Melakukan Apa Saja Untuk Anda
Rahasia-rahasia psikologis dalam menguasai dan mempengaruhi setiap situasi agar anda tidak pernah lagi merasa tak berdaya.
Lelah kalah dalam persaingan? Tak sanggup lagi dimusuhi dan dibenci orang? Mau tahu cara memengaruhi dan menggerakkan orang lain lalu menjadi pemenang dalam setiap kompetisi? Bacalah buku ini. Mendasarkan gagasannya pada prinsip-prinsip psikologis, David Leiberman menunjukkan cara mengendalikan situasi dan mengoptimalkan potensi diri dalam pergaulan, termasuk cara menjadi manusia efektif dalam situasi sulit. Ia menawarkan berbagai strategi dan teknik untuk mengatasi ma-salah ketidakberdayaan, baik dalam pertemanan, pekerjaan, kompetisi, hubungan asmara , maupun dalam pemecahan situasi yang serbasulit atau bahkan berbahaya seperti perkosaan dan kekerasan fisik.
Strategi menjalani empat puluh keping situasi hidup yang dirajut dalam buku ini disusun berdasarkan moralitas yang berpijak pada prinsip “kebaikan yang lebih besar” untuk semua orang.