“Apapun alasan yang ada, saya memang senang menulis dan saya akan memenuhi keinginan saya untuk tetap menulis. Jika apa yang saya tulis adalah sesuatu yang benar maka alhamdulillah, tetapi jiika tidak maka astagfirullah. (Hasan alBanna)
Posted by Multazam Zakaria on 23.37 with 1 comment
KIAT MENGATASI ANAK SUKA MEMBANTAH
JANGAN SUKA MEMBANTAH JUGA
1.Tingkatkan kesabaran, jgn mudah terpancing amarah, perbanyak istighfar.
2.Cari tau sebabnya, misalnya karena sering bergaul dengan anak yg suka membantah, keasikan bermain, nonton tv atau main game.
3.Beri nasehat dengan ucapan-ucapan yang aik karena ucapan ibu adalah do'a. Usahakan redam kemarahan, karena bila kita marah-marah anak semakin jengkel dan semakin membantah.
4.Beri contoh ahwa Anda juga tidak suka membantah pada suami atau orangtua Anda...... (Selengkapnya, klik judul)
TUNJUKKAN KESEDIHAN KITA
1.Sebisa mungkin beri pengertian seandainya anak memang salah dan sampaikan itu karena kita sayang pada mereka.
2.Perhatikan apa yang dibantahnya. Jika masuk akal dan bisa diterima orangtua hendaknya bisa bersikap bijaksana. Jika hal tersebut terjadi ada baiknya kita mengalah dan kita bisa mendukung pendapat anak kita.
3.Alihkan perhatian supaya anak tidak keterusan membantah.
4.Tunjukkan kesedihan kita seandainya anak terus membantah. Ada kalanya anak akan menjadi luluh ketika melihat orangtuanya bersedih atau menangis.
5.Diwaktu santai, sampaikan nasehat agar anak jangan suka membantah melalui cerita-cerita anak. Biasanya anak akan lebih trtarik dengan cerita daripada nasehat yang sifatnya menggurui
PERHATIKAN NADA BICARA
1.Intropeksi diri apakah nada bicara kita seperti bos yang memerintah tanpa kompromi.
2.Gunakan kata “tolong” di awal kalimat.
3.Tanya pendapat dan alasannya kenapa dia selalu membantah.
4.Hargai pendapatnya dan cari solusi yang terbaik
5.Buat kesepakatan dan aturan bersama.
6.Komunikasikan dalam suasana yang akrab.
7.Jangan pelitdengan pujian bila dia melakukan hal yg baik.
JANGAN MEMBERIKAN ANCAMAN YANG SALAH
1.Sesungguhnya sikap suka membangkang dan marah-marah pada anak merupakan tiruan dari sikap orangtuanya. Karena itulah kita harus segera intropeksi apakah selama ini kita menumbuhkan kepatuhan pada anak dengan menggunakan kekerasan dan ancaman.
2.Pahami makna qaulan tsaqila pada QS 73:5. Insya Allah orangtua lebih mudah menanamkan ketaatan pada anak karena wjahnya memancarkan cahaya bekas sujud saat qiyamullail.
3.Jangan memberikan ancaman yang salah semata agar anak mau menurut. Misalnya menakut-nakuti anak dengan polisi padahal polisi tidak akan datang. Hal ini akan menimbulkan persepsi pada anak bahwa ancaman orangtuanya hanya gertak sambal saja. Hal ini akan membuat anak semakin suka membantah.
4.Cari penyebab mengapa anak membantah. Misalnya saat membantah kala disuruh mengerjakan PR. Boleh jadi sebenernya anak mau mengerjakan PR, tetapi nanti setelah menonton acara kesukaannya.
5.Membangun komunikasi efektif yang seimbang antara anak, ayah, dan ibu. Jadilah sahabat anak yang menyenangkan
mohon para orang tua agar membaca ini...
BalasHapus