Meracik Makna

“Apapun alasan yang ada, saya memang senang menulis dan saya akan memenuhi keinginan saya untuk tetap menulis. Jika apa yang saya tulis adalah sesuatu yang benar maka alhamdulillah, tetapi jiika tidak maka astagfirullah. (Hasan alBanna)

Jumat, 21 September 2012


                           Kesuksesan dan kesusahan adalah dua buah kata istimewa yang tak pernah sama maknanya namun tak akan pernah dapat dipisahkan. Sukses adalah sebuah cita-cita, tujuan , dan asa setiap orang yang dapat diraih melalui proses panjang dan payah. Sedang susah adalah kondisi sosial yang tak ada orang menginginkannya, bahkan semua orang ingin meninggalkannya menuju kondisi yang   disebut sukses. Setiap sesuatu tentu memiliki proses, dan kesusahan adalah
proses menuju kesuksesan. Saya teringat dengan sebuah kata yang sangat terkenal pada masa saya SD dulu “ berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Yang berarti untuk menyongsong kehidupan yang sukses, harus berawal dari kesusahan dan penderitaan, kemudian semua itu akan melahirkan kesuksesan. Bukan sebaliknya, bersenang-senang  dahulu lalu bersusah-susah kemudian, itulah yang disebut dengan kegagalan hidup.
Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS. Atholaq : 7)
.Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh : 5-6)
Coba kita perhatikan tiga ayat al-Quran ini, ketiga-tiganya menegaskan betapa kemudahan dan kelapangan itu akan hadir setelah kesulitan dan kesempitan. Itu artinya Berani sukses, berani derita. Itu harga mati.
“engkau memang harus bersusah payah mencari,  namun setelah itu engkau akan mulia dan dicari (Ibnu Abbas)”.
Cobalah lirik kembali betapa Imam Ahmad bin Hambal harus berjalan kaki 30.000 mil untuk mencari hadits, dan lihatlah apa yang dihasilkan? Beliau mampu menghafal satu juta atsar dan mewariskan 40.000 musnad. Lihatlah Ibnu ‘Uqail yang hanya memakan satu kerupuk bersama roti untuk membaca 50 ayat, apa yang terjadi? Beliau mampu mengarang kitab dalam berbagai bidang keilmuan hingga 800 jilid. Menakjubkan bukan??
Seribu asa dan cita-cita ingin kita genggam dalam hidup ini, maka  haruslah melalui proses yang berliku dan panjang , setelah itu barulah kita bisa mendapatkan hasil berupa kesuksesan . kita tidak perlu khawatir bila harus melewati jalan kehidupan ini dengan penderitaan dan pengorbanan air mata, karena itu merupakan harga yang harus kita bayar. Kesuksesan tidak murah apalagi murahan, ia mahal dan tidak bisa dibeli oleh jiwa-jiwa cengeng dan pemalas.
Dan Bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.  (QS. Anajm :39)
Kesulitan dan kepahitan hidup janganlah sampai menyurutkan langkah kita untuk mencapai kebahagian, karena itu semua akan menjembatani dan mendekatkan kita menuju kesuksesan yang hakiki . seorang pilosof inggris pernah berkata A smooth sea never made a skilled sailor, sebuah laut halus tidak pernah membuat pelaut yang terampil.  . 
Semakin tinggi asa dan cita-cita yang ingin kita raih maka  semakin tinggi dan besar pula  kesusahan yang akan kita jumpai, Tidak ada perjalanan yang lurus dan mulus. Semua memiliki hambatan, rintangan, dan tantangan yang berbeda. Di samudera yang luas membentang, ombak dan badai siap menghempaskan dan menenggelamkan perahu perjuangan . Di daratan, kerikil-kerikil tajam, jalan berlumpur dan berlubang, hingga tebing dan jurang yang curam tersedia untuk menghambat perjalanan. Hingga nan jauh tinggi di udara, awan hitam nan tebal, kabut, hujan dan petir juga dapat menghentikan pesawat perjuangan yang sarat dengan cita-cita dan asa.
Seorang ‘ulama pernah berkata “ izda isytadda ‘ulwuhu isytadda ‘anaauhu” yang artinya  semakin tinggi dan besar sesuatu yang kau inginkan , maka semakin  tinggi pula kesusahan yang akan kau dapat”. tapi perjalanan perjuangan tak boleh berhenti sampai disini, segala rintangan dan cobaan harus kita hadapi, kerikil penghalang harus mampu kita singkirkan, jalan berlumpur, jurang tajam nan curam, ombak badai, serta awan hitam penghalang harus mampu kita lewati. Tak  kan surut walau selangkah tak kan henti walau sejenak, begitulah prinsip sang pejuang sejati. berhenti sama artinya menunggu dan menyelami laut kehancuran, berhenti sama dengan mati. Kita harus mampu meyakinkan jiwa, bahwa Allah tidak memberikan cobaan kecuali sekemampuan kita,
Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan” (QS. Atholaq : 7)
 “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al insyiroh : 5-6)
Oleh karena itu, kita tidak boleh berputus asa karena Allah SWT tidak senang dengan orang –orang yang berputus asa. Imam Hasan Al-Banna pernah berkata “Janganlah berputus asa karena ia bukan akhlak kaum muslimin. Hakikat hari ini adalah impian hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan hari esok. Kesempatan masih luas dan unsur-unsur kebaikan masih kuat dan besar dalam jiwa kalian yang mukmin, meskipun tertutupi oleh berbagai fenomena kerusakan. Yang lemah tidak selamanya lemah, dan yang kuat tidak selamanya menjadi kuat “
Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf : 87)
Namun, banyak sekarang ini orang-orang yang memimpikan kesuksesan tapi takut dengan kesusahan. Itu artinya mereka takut dengan perubahan. Kesuksesan bukan sesuatu yang instan didapat . Seorang ahli hikmah pernah berkata “ man aroda annajaha bigairi ‘anain fahua majnun wamagbun yang artinya : siapa saja yang menginginkan kesuksesan tanpa kesusahan dan pengorbanan maka orang itu telah gila dan lemah akalnya. Dalam sebuah anonim dikatakan bahwa Success comes before work only in the dictionary,  kesuksesan  yang datang sebelum bekerja hanya ada dalam kamus
Realita demi realita tak terhitung jumlahnya. Orang-orang yang merindukan kesuksesan agar menjadi isi genggamannya, tapi ternyata mereka semua takut dengan proses, berapa banyak siswa siswi yang ingin lulus pada ujian nasional dengan natijah mumtaz dan memuaskan, tapi mereka takut dengan peroses  dan tak mau berkorban. Sehingga jual beli kunci jawaban antar guru maupun siswa menjadi pokok berita lucu dan bahasan media massa. Dengan berbagai alasan, perbuatan semacam inipun dibenarkan, “Sistem pendidikan kita yang salah”. “Sistem pendidikan kita tidak adil”. Dan banyak lagi alasan-alasan yang dibuat untuk membenarkannya. Entahlah, mana yang sebetulnya betul dan mana yang sebenarnya benar.
Ahli hikmah mengatakan tarjunnanajata walam tasluk masalikaha innasafinata la tajri ‘alal yabasi, engkau mengharapkan keselamatan dan kesuksesan tapi kau tidak mau menempuh jalannya, sesungguhnya kapal laut itu tidak dapat berjalan di daratan.
beberapa kisah orang sukses dan besar telah kubaca dan ku telaah, lalu kutemukan sebuah kesimpulan atas dasar apa yang mereka dapatkan. Ternyata mereka adalah orang-orang yang berani melewati proses panjang dan penuh kesusahan serta  tak pernah menyerah atas segala rintangan, halangan, dan cobaan yang dihadapinya. Salah satunya adalah kisah  Syekh Az-Zamakhsyari . Syekh Az-Zamakhsyari adalah seorang ulama yang ahli dari banyak cabang ilmu pengetahuan agama dalam sejarah Islam. Namun beliau lebih terkenal sebagai ulama ahli gramatika bahasa arab (nahwu). Bagi Syeikh Az-Zamakhsyari, menjadi seorang yang menguasai ilmu bahasa merupakan prestasi dan keberhasilan yang luar biasa. Betapa tidak, sejak usia dini telah mempelajari ilmu nahwu, tetapi hingga dewasa beliau tak kunjung paham dengan ilmu yang dipelajarinya.
Bayangkan selama bertahun-tahun belajar, untuk membedakan antara subyek (fa’il) dan obyek (maf’ul bih) saja tidak bisa. Sementara teman-temannya telah mampu mengajar untuk adik-adik kelasnya. Kenyataan ini nyaris membuat az-Zamakhsyari putus asa. Ia merasa amat malu dengan usianya yang semakin tua tetapi tidak tahu apa-apa, apalagi dia harus duduk dan belajar dengan anak-anak yang jauh di bawah usianya.
Akhirnya, beliau memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat belajarnya. Ketika beliau telah berjalan cukup jauh, beliau singgah di sebuah gubuk kosong. Ketika sedang beristirahat, beliau melihat seekor semut merah kecil, yang menggigit dan menarik sisa buah kurma yang ukurannya sepuluh kali lipat lebih besar dari ukuran tubuhnya untuk dimasukkan ke sebuah lubang di tanah. Berkali-kali ia melakukannya, namun selalu gagal, sisa kurma itu selalu jatuh ke tanah. Az-Zamakhsyari terpaku dan merasa kagum dengan kelakuan semut yang memiliki keuletan yang luar biasa mengagumkan itu.
Setelah berkali-kali gagal, akhirnya semut itu berhasil juga membawa sisa kurma tersebut masuk ke dalam lubang. Saat itulah terbetik pikiran dalam benak az-Zamakhsyari bahwa Seandainya aku melakukan seperti yang semut itu lakukan, niscaya aku akan berhasil !!!. Setelah mengucapkannya, lalu ia memutuskan kembali belajar dan membatalkan niatnya untuk berhenti. Hasilnya az-Zamakhsyari benar-benar berhasil meraih impian dan cita-citanya. Mimpi dan cita-cita, yang di dalamnya terukir tekad, semangat dan etos kerja. Karakter tersebut memang akan membuat orang tak mau menyerah. Bahkan seekor semutpun menghayati semangat ini, apalagi kita manusia. Wallahu’alam

Salam Cinta,
Moeltazam Zakaria
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar