proses menuju kesuksesan. Saya teringat dengan sebuah kata yang sangat terkenal pada masa saya SD dulu “ berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Yang berarti untuk menyongsong kehidupan yang sukses, harus berawal dari kesusahan dan penderitaan, kemudian semua itu akan melahirkan kesuksesan. Bukan sebaliknya, bersenang-senang dahulu lalu bersusah-susah kemudian, itulah yang disebut dengan kegagalan hidup.Kesuksesan dan kesusahan adalah dua buah kata istimewa yang tak pernah sama maknanya namun tak akan pernah dapat dipisahkan. Sukses adalah sebuah cita-cita, tujuan , dan asa setiap orang yang dapat diraih melalui proses panjang dan payah. Sedang susah adalah kondisi sosial yang tak ada orang menginginkannya, bahkan semua orang ingin meninggalkannya menuju kondisi yang disebut sukses. Setiap sesuatu tentu memiliki proses, dan kesusahan adalah
Allah
kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS. Atholaq : 7)
.Karena
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan. (QS. Al Insyiroh
: 5-6)
Coba
kita perhatikan tiga ayat al-Quran ini, ketiga-tiganya menegaskan betapa
kemudahan dan kelapangan itu akan hadir setelah kesulitan dan kesempitan. Itu
artinya Berani sukses, berani derita. Itu harga mati.
“engkau
memang harus bersusah payah mencari, namun
setelah itu engkau akan mulia dan dicari (Ibnu Abbas)”.
Cobalah
lirik kembali betapa Imam Ahmad bin Hambal harus berjalan kaki 30.000 mil untuk
mencari hadits, dan lihatlah apa yang dihasilkan? Beliau mampu menghafal satu
juta atsar dan mewariskan 40.000 musnad. Lihatlah Ibnu ‘Uqail yang hanya
memakan satu kerupuk bersama roti untuk membaca 50 ayat, apa yang terjadi?
Beliau mampu mengarang kitab dalam berbagai bidang keilmuan hingga 800 jilid.
Menakjubkan bukan??
Seribu
asa dan cita-cita ingin kita genggam dalam hidup ini, maka haruslah melalui proses yang berliku dan
panjang , setelah itu barulah kita bisa mendapatkan hasil berupa kesuksesan .
kita tidak perlu khawatir bila harus melewati jalan kehidupan ini dengan
penderitaan dan pengorbanan air mata, karena itu merupakan harga yang harus
kita bayar. Kesuksesan tidak murah apalagi murahan, ia mahal dan tidak bisa
dibeli oleh jiwa-jiwa cengeng dan pemalas. “
Dan
Bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. (QS. Anajm :39)
Kesulitan
dan kepahitan hidup janganlah sampai menyurutkan langkah kita untuk mencapai
kebahagian, karena itu semua akan menjembatani dan mendekatkan kita menuju
kesuksesan yang hakiki . seorang pilosof
inggris pernah berkata A
smooth sea never made a skilled sailor, sebuah laut halus tidak pernah membuat
pelaut yang terampil. .
Semakin
tinggi asa dan cita-cita yang ingin kita raih maka semakin tinggi dan besar pula kesusahan yang akan kita jumpai, Tidak ada
perjalanan yang lurus dan mulus. Semua memiliki hambatan, rintangan, dan
tantangan yang berbeda. Di samudera yang luas membentang, ombak dan badai siap
menghempaskan dan menenggelamkan perahu perjuangan . Di daratan,
kerikil-kerikil tajam, jalan berlumpur dan berlubang, hingga tebing dan jurang
yang curam tersedia untuk menghambat perjalanan. Hingga nan jauh tinggi di
udara, awan hitam nan tebal, kabut, hujan dan petir juga dapat menghentikan
pesawat perjuangan yang sarat dengan cita-cita dan asa.
Seorang
‘ulama pernah berkata “ izda isytadda ‘ulwuhu isytadda ‘anaauhu” yang
artinya semakin tinggi dan besar sesuatu
yang kau inginkan , maka semakin tinggi
pula kesusahan yang akan kau dapat”. tapi perjalanan perjuangan tak boleh
berhenti sampai disini, segala rintangan dan cobaan harus kita hadapi, kerikil
penghalang harus mampu kita singkirkan, jalan berlumpur, jurang tajam nan
curam, ombak badai, serta awan hitam penghalang harus mampu kita lewati.
Tak kan surut walau selangkah tak kan
henti walau sejenak, begitulah prinsip sang pejuang sejati. berhenti sama
artinya menunggu dan menyelami laut kehancuran, berhenti sama dengan mati. Kita
harus mampu meyakinkan jiwa, bahwa Allah tidak memberikan cobaan kecuali
sekemampuan kita,
“Allah tidak memikulkan
beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.
Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan” (QS. Atholaq : 7)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al insyiroh : 5-6)
Oleh
karena itu, kita tidak boleh berputus asa karena Allah SWT tidak senang dengan
orang –orang yang berputus asa. Imam Hasan Al-Banna pernah berkata “Janganlah
berputus asa karena ia bukan akhlak kaum muslimin. Hakikat hari ini adalah
impian hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan hari esok. Kesempatan
masih luas dan unsur-unsur kebaikan masih kuat dan besar dalam jiwa kalian yang
mukmin, meskipun tertutupi oleh berbagai fenomena kerusakan. Yang lemah tidak
selamanya lemah, dan yang kuat tidak selamanya menjadi kuat “
“Hai
anak-anakku, Pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya
dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa
dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf : 87)
Namun,
banyak sekarang ini orang-orang yang memimpikan kesuksesan tapi takut dengan
kesusahan. Itu artinya mereka takut dengan perubahan. Kesuksesan bukan sesuatu
yang instan didapat . Seorang ahli hikmah pernah berkata “ man aroda
annajaha bigairi ‘anain fahua majnun wamagbun yang artinya : siapa saja
yang menginginkan kesuksesan tanpa kesusahan dan pengorbanan maka orang itu
telah gila dan lemah akalnya. Dalam
sebuah anonim dikatakan bahwa Success comes before
work only in the dictionary,
kesuksesan
yang datang sebelum bekerja hanya ada dalam kamus
Realita
demi realita tak
terhitung jumlahnya. Orang-orang yang
merindukan kesuksesan agar menjadi isi genggamannya, tapi ternyata mereka semua
takut dengan proses, berapa banyak siswa siswi yang ingin lulus pada ujian
nasional dengan natijah mumtaz dan memuaskan, tapi mereka takut dengan
peroses dan tak mau berkorban. Sehingga
jual beli kunci jawaban antar guru maupun siswa menjadi pokok berita lucu dan
bahasan media massa.
Dengan berbagai alasan, perbuatan semacam inipun dibenarkan, “Sistem pendidikan
kita yang salah”. “Sistem pendidikan kita tidak adil”. Dan banyak lagi
alasan-alasan yang dibuat untuk membenarkannya. Entahlah, mana yang sebetulnya
betul dan mana yang
sebenarnya benar.
Ahli
hikmah mengatakan tarjunnanajata walam tasluk masalikaha innasafinata la
tajri ‘alal yabasi, engkau mengharapkan keselamatan dan kesuksesan tapi kau
tidak mau menempuh jalannya, sesungguhnya kapal laut itu tidak dapat berjalan
di daratan.
beberapa kisah orang sukses dan besar telah kubaca dan ku
telaah, lalu kutemukan sebuah kesimpulan atas dasar apa yang mereka dapatkan.
Ternyata mereka adalah orang-orang yang berani melewati proses panjang dan
penuh kesusahan serta tak pernah
menyerah atas segala rintangan, halangan, dan cobaan yang dihadapinya. Salah
satunya adalah kisah Syekh
Az-Zamakhsyari . Syekh Az-Zamakhsyari adalah seorang
ulama yang ahli dari banyak cabang ilmu pengetahuan agama dalam sejarah Islam.
Namun beliau lebih terkenal sebagai ulama ahli gramatika bahasa arab (nahwu).
Bagi Syeikh Az-Zamakhsyari, menjadi seorang yang menguasai ilmu bahasa
merupakan prestasi dan keberhasilan yang luar biasa. Betapa tidak, sejak usia
dini telah mempelajari ilmu nahwu, tetapi hingga dewasa beliau tak kunjung
paham dengan ilmu yang dipelajarinya.
Bayangkan selama bertahun-tahun belajar, untuk membedakan antara subyek (fa’il)
dan obyek (maf’ul bih) saja tidak bisa. Sementara teman-temannya telah
mampu mengajar untuk adik-adik kelasnya. Kenyataan ini nyaris membuat
az-Zamakhsyari putus asa. Ia merasa amat malu dengan usianya yang semakin tua
tetapi tidak tahu apa-apa, apalagi dia harus duduk dan belajar dengan anak-anak
yang jauh di bawah usianya.
Akhirnya, beliau memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat belajarnya.
Ketika beliau telah berjalan cukup jauh, beliau singgah di sebuah gubuk kosong.
Ketika sedang beristirahat, beliau melihat seekor semut merah kecil, yang
menggigit dan menarik sisa buah kurma yang ukurannya sepuluh kali lipat lebih
besar dari ukuran tubuhnya untuk dimasukkan ke sebuah lubang di tanah. Berkali-kali ia melakukannya, namun selalu
gagal, sisa kurma itu selalu jatuh ke tanah. Az-Zamakhsyari terpaku dan merasa
kagum dengan kelakuan semut yang memiliki keuletan yang luar biasa mengagumkan
itu.
Setelah berkali-kali gagal, akhirnya semut itu berhasil juga membawa sisa
kurma tersebut masuk ke dalam lubang. Saat itulah terbetik pikiran dalam benak
az-Zamakhsyari bahwa Seandainya aku
melakukan seperti yang semut itu lakukan, niscaya aku akan berhasil !!!. Setelah
mengucapkannya, lalu ia memutuskan kembali belajar dan membatalkan niatnya
untuk berhenti. Hasilnya az-Zamakhsyari benar-benar berhasil meraih impian dan
cita-citanya. Mimpi dan cita-cita, yang di dalamnya terukir tekad, semangat dan
etos kerja. Karakter tersebut memang akan membuat orang tak mau menyerah.
Bahkan seekor semutpun menghayati semangat ini, apalagi kita manusia.
Wallahu’alam
Salam Cinta,
Moeltazam Zakaria
0 komentar:
Posting Komentar