Mengapa harus bintang?
Lalu mengapa ada ilmu perbintangan? Mungkin saya tidak perlu menjelaskan
terlalu panjang lebar tentang bintang, setiap kali kita menengadah ke langit
pada malam hari maka akan terlihat bintang-bintang yang berhamburan. Segelap
apapun langit tapi bintang tetap saja bersinar bahkan menghiasi langit yang
kelam. Jika ada diantara kita yang berinisiatif untuk menghitung berapa jumlah
bintang sebenarnya?, maka saya yakin anda tidak akan bisa sebagaimana kita
tidak akan
pernah bisa menghitung nikmat Allah SWT.
pernah bisa menghitung nikmat Allah SWT.
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nahl : 18)
Ini merupakan sebuah
kabar gembira bagi kita, mengapa tidak? Ini menunjukkan bintang itu tidak satu,
dua, atau tiga. Sehingga siapapun berhak untuk menjadi bintang, siapapun berhak
untuk bersinar, siapapun berhak untuk menjadi hiasan di tengah-tengah
masyarakat, SIAPAPUN. tidak hanya satu, dua, atau tiga orang. TIDAAK..!! tunggu
apalagi? Kesempatan terbuka lebar bagi semua kita, semua berhak bila semua
pantas. Pantaskan diri dengan
ilmu, amal, dan keikhlasan.! “Dunia adalah negeri perlombaan untuk sebuah
karya tertinggi (Ibnul Jauzi)
Sehingga izinkan saya
untuk memberikan sebutan pada tokoh-tokoh berikut ini sebagai Para Bintang,
karena mereka telah mampu memberikan sinar, dengan menebar manfaat bagi orang
lain bahkan menjadi jalan orang lain tuk menjadi bintang. Adapun jika ada yang
tidak anda setuju, maka itu adalah hal yang kreatif untuk kita diskusikan
bersama-sama, karena saya menghargai PERBEDAAN.
Definisi
sukses sangatlah beragam dan relative.
Bagi seorang petani, sukses adalah mendapatkan hasil panen yang baik dan
melimpah. Bagi seorang guru, sukses adalah ketika mampu melahirkan anak-anak
didik yang cerdas akal dan hatinya. Bagi seorang kepala keluarga, sukses bisa
bermakna manakala ia mampu membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia.
Dan berbeda pula definisi sukses bagi para pemimpin. Beragam bukan? Tergantung
siapa subjeknya.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sukses memiliki arti yang sederhana tapi mendalam. Kata
"sukses" didefinisikan sebagai berhasil atau beruntung. Sehingga
kesuksesan berarti keberhasilan atau keberuntungan.
Hasil/Untung, dua-duanya
merupakan produk dari sebuah proses. Kata hasil atau untung biasa kita dengar.
“Berapa untungmu hari ini?”, “Ada hasil ga?” setelah selesai berjualan, seorang pedagang menghitung hasil
dagangannya. Jika hasil yang dia dapatkan lebih banyak dari modal awal maka
selisih antara modal awal dan hasil yang didapat itulah yang disebut untung.”Alhamdulillah
hari ini saya mendapat untung yang banyak”.
Lalu bagaimana
jika hasil yang dia dapatkan lebih sedikit dari modal awalnya, maka selisih
anatara hasil dan modal awal itulah yang disebut “rugi”. Jadi untung adalah hasil
lebih yang kita dapatkan setelah melakukan suatu usaha. Lalu bagaimana jika
rugi?? Rugi adalah antonim dari untung, jika untung=sukses maka rugi=gagal.
Lalu apakah orang yang sudah rugi tidak bisa mendapat untung lagi? Anda bisa
menjawab sendiri. Dan jawaban saya adalah tidak. Karena banyak kerabat saya
yang dulunya sering mengalami ke-rugi-an, kini ia mampu mendatangkan untung
yang sangat besar. Itu artinya KEGAGALAN ADALAH KESUKSESAN YANG TERTUNDA. “Belajarlah
kalian sebelum kalian memimpin. (Umar bin Khattab)”
Jadi, ketika suatu saat
kita pernah atau akan gagal, maka anda jangan mengatakan “saya gagal dan tidak
bisa untung lagi”. SALAH BESAR. Karena jika anda terus berusaha melakukan hal
tersebut dan terus memperbaiki teknik kerja anda, maka bisa jadi anda akan mendapatkan
KESUKSESAN YANG LEBIH BESAR dari teman-teman anda yang lebih dulu mendapat
kesuksesan itu. So, OPTIMIS ADALAH SIKAP YANG TERBIJAK...!
KH.
Abdullah Gyimnastiar, selain sebagai tokoh masyarakat
dan penceramah, beliau juga terkenal sebagai pria yang memiliki jiwa
enterprenuership tinggi. Beliau
mendefinisikan sukses sebagai berikut : “Sukses
bukanlah apa yang kita dapatkan tetapi sukses adalah manakala kita menjadi
jalan kesuksesan orang lain. ”
Sementara Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat yang
ke-44, pria berkulit hitam itu menyampaikan bahwa sukses itu adalah ketika
seseorang bisa berguna buat orang lain.
Dr. Ibrohim Hamd Al-
Qu’ayyid memaparkan dalam bukunya yang berjudul Al-‘Adat Al-‘Asyru li Assyakhshiyyah An-Najihah, yang diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia menjadi 10
Kebiasaan Manuisa Sukses Tanpa Batas. Beliau memaparkan bahwa kesuksesan manusia akan
sangat tergantung pada tiga aspek utama yang ada dalam keperibadiannya. Yaitu
(1) Pandangan Hidup, (2) Keahlian, (3) hubungan dengan sesama manusia. Lalu ketiga
aspek utama inilah yang menelurkan 10 kebiasaan manusia sukses yang dimana satu
sama lain saling bergantungan.
(1)
Pandangan hidup,
aspek ini akan menelurkan beberapa kebiasaan. Di antaranya :
-
Berusaha untuk
mencapai keunggulan
-
Menentukan
tujuan
-
Membuat rencana
-
Menyusun
prioritas
(2)
Keahlian, aspek
ini akan menelurkan beberapa kebiasaan. Diantaranya :
-
Focus
-
Manajmen waktu
-
Berjuang melawan
diri sendiri
(3)
Hubungan dengan
sesama manusia, aspek ini akan menelurkan beberapa kebiasaan :
-
Kepiawaian
berkomunikasi
-
Berfikir positif
-
Seimbang
Salam Cinta,
Moeltazam Zakaria
Salam Cinta,
Moeltazam Zakaria
0 komentar:
Posting Komentar